Selasa, 05 Oktober 2010

Harta berlebihan bisa membeli kemewahan, tapi tidak bisa membeli kebutuhan jiwa...

"Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut."
Amsal 11 : 4

     Pengasuhan anak - anak dari sebuah keluarga yang kaya raya diserahkan pada seorang pengasuh yang sangat handal, sebagaimana halnya dengan jajaran para pelayan lain yang dipekerjakan keluarga tersebut. Suatu waktu, ketika keadaan ekonomi bergolak, kondisi keuangan keluarga itu terkena imbasnya. Akibatnya mereka mau tak mau pindah ke rumah yang lebih kecil, namun mereka masih mempertahankan pengasuh anak - anak tadi. Tapi pada akhirnya, ketika situasi keuangan mereka sudah tidak memungkinkan lagi , mereka terpaksa merelakan pengasuh tersayang itu pergi.

     Suatu malam, tatkala sang ayah pulang setelah sehari penuh merasa sangat gelisah dan cemas tentang masa depan bisnisnya, putri ciliknya mendekatinya, naik ke pangkuan dan merangkulkan lengan - lengannya ke sekeliling leher ayahnya. " Aku sayang padamu, Papa.." katanya, berusaha meredakan keletihan yang secara naluri dilihatnya pada wajah ayahnya.
     " Papa juga sayang padamu, nak.." jawab si ayah, senang mendapat sambutan yang demikian hangat. Si gadis cilik lalu berkata," Papa, maukah Papa berjanji sesuatu kepadaku ?" Si ayah bertanya ," Apa itu ?"

     Si gadis cilik menjawab ," Papa, berjanjilah kepadaku Papa tidak akan menjadi kaya lagi. Papa tidak pernah datang menemui kami ketika Papa kaya, tetapi sekarang kami bisa bertemu Papa setiap malam, memeluk  dan mencium Papa. Sungguh ya Pa, jangan menjadi kaya lagi ya..."

Disadur dari Kisah2 Rohani Pembangkit Semangat
by hellen kuncoro

0 komentar:

Posting Komentar

 

iseng iseng © 2008. Design By: SkinCorner