Senin, 25 Agustus 2014

Battle Station - battleship's air battle



Chapter 1
♣The Begining Issue♣

            Pada era yang disebut Dunia Baru ini banyak sekali perubahan di garis kepulauan Semotrake. Seratus tahun setelah hilangnya penguasa mutlak yang menamakan dirinya God Father, Semotrake Line kini jauh lebih tenang. Tidak adanya penjajahan membuat semua penduduk masing-masing negara yang ada disana hidup nyaman dan tentram. Kegiatan perdagangan berlangsung seperti semula. Pertempuran hebat di Akhaya membuat negara tersebut menjadi terkenal dan menginspirasi negara-negara yang lain untuk menghilangkan penguasaan para God Father. Peredaran Buah Iblis pun dihentikan dan sisa-sisanya dimusnahkan.
            Negara-negara yang tergabung dalam aliansi Gosyen berperan penting dalam menciptakan kedamaian sejak peristiwa pemberontakan di Akhaya dan negara lainnya yang mengalami penjajahan God Father dan dikenal sebagai Zenkoku no Matomeyaku (peace maker country). Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, Korintus menjadi lima negara utama (The Great Five) dan pelopor dalam aliansi Gosyen selama seratus tahun telah bersumpah untuk menjaga kedamaian dunia. Dampak yang dihasilkan selain tercipta perdamaian, juga tidak sedikit negara-negara kecil di Samotrake Line yang melebur menjadi satu negara besar.
            Negara-negara di Samotrake Line ini sangat mengandalkan laut dan angin. Dalam seratus tahun terhitung dari masa pemberontakan God Father negara-negara yang ada saling bertukar ilmu tentang sistem navigasi yang mutakhir dan pembuatan kapal yang kuat agar bisa digunakan dalam berbagai keadaan. Hal itu juga disesuaikan dengan fungsi masing-masing kapal dalam penggunaannya, seperti kapal penumpang, kargo, perang dan pribadi.
Negara-negara utama yang saling bekerjasama dalam bidang tersebut antara lain Land of Frost; negeri yang selalu tertutup salju, Port Royal; negara kanal terbesar di Samotrake Line, Jade United; negara baru dari gabungan lima negara kecil: Jade, Wage, Suede, Amdal, Kvosk yang termasuk dalam gugusan Jade Archipelago, Tylerion; negara industri megapolis, M’nah; negara padang pasir yang glamor. Kelima negera ini merupakan pelopor industri perkapalan dan navigasi di Samotrake Line.
☣☣☣☣
Setiap lima tahun sekali diadakan pertemuan rutin untuk membahas rencana kerjasama yang bertempat di Akhaya. Setiap pimpinan negara didampingi jendral tertinggi masing-masing.
“Rekan-rekan sekalian, terima kasih atas kehadiran kalian dalam pertemuan rutin ini.” Kata King Albus von Hofnung II; raja Akhaya.
“Dalam pertemuan kali ini tidak hanya membahas mengenai pengembangan sarana transportasi kita, tetapi juga membahas masalah isu-isu yang beredar belakangan ini.” Sambung King Albus
“Maaf King Albus, ijinkan saya mengawali.” Kata lord Vincent, pemimpin negara Land od Frost.
“Ya silahkan, Lord Vincent.”
“Land of Frost sudah sejak lama dan sejak dahulu kala terkenal dengan iklim dinginnya yang tiada berakhir. Namun dalam lima tahun terakhir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika kami telah mencatat bahwa ada kenaikan suhu sebanyak 10o F. Jika dihitung rata-rata setiap tahun mengalami kenaikan 2o F.” Terang Lord Vincent.
“Apakah dampaknya parah? Frosty akan menjadi negara musim semi?” ledek Jend. An Nasser dari M’nah.
“Tolong jangan anggap remeh!” bentak Jend. Axel dari Frost.
“Bisa saya lanjutkan?” tanya Lord Vincent.
“Silahkan Lord Vincent.” Kata King Albus sambil menenangkan ketegangan.
“Dampak yang ditimbulkan memang belum cukup terasa dalam lima tahun ini. Hanya saja jika terjadi kenaikan suhu setiap tahun dan dalam 20 tahun kemudian, negara kami akan tenggelam. Hal tersebut bisa lebih cepat, karena dalam pencatatan kami terdeteksi adanya ketidak stabilan gelombang panas bumi dan suhu udara. Mungkin seperti yang kalian alami juga akhir-akhir ini sering terjadi badai dan langit tiba-tiba menjadi gelap.” Tambah Lord Vincent membuat keadaan hening.
“Apakah lembaga BMKG negara Frost bisa menghitung dan memperkirakan iklim negara yang lain juga? Apakah juga terdapat perubahan seperti halnya Frost atau tidak.” Tanya Sultan Al Taher.
“Jika memang bisa demikian, apa yang hendak kita lakukan?” tanya Lord Archapello dari Jade United.
“Jika rekan-rekan sekalian menginginkan hal demikian, butuh waktu bagi para geolog kami untuk melakukan penelitian di masing-masing negara. Kami tidak bisa memberikan perkiraan tanpa melakukan penelitian lebih dahulu. Harap rekan-rekan sekalian bisa memahami.” Jelas Lord Vincent.
“Baiklah, biarkan negara Frost melakukan penelitian agar bisa menemukan hasil yang pasti. Sekarang kita beralih ke topik selanjutnya. Bagaimana perkembangan desain kapal rancangan Tylerion?” kata King Albus.
“Baiklah rekan-rekan sekalian, berikut saya jelaskan perkembangan desain kapal berdasarkan blue print yang bisa kita saksikan di layar monitor. Secara keseluruhan, tidak banyak perubahan yang signifikan. Hanya terdapan sedikit modifikasi terhadap daya muat dan kecepatan. Untuk transportasi massal ada penambahan kapasitas sebanyak 150 orang. Dari kapasitas 850 orang menjadi 1000 orang. Dan...” jelas Sir Hypodemus terpotong.
“Bukankah itu malah akan memperlambat laju dan memperberat kapal?” kata King Do Zong Yuan.
“Tunggu, biarkan saya menyelesaikan penjelasan. Untuk mengatasinya, kita tidak hanya mengandalkan tenaga angin, tapi juga mesin. Tylerion sudah menciptakan mesin dengan kekuatan 40.000 tenaga kuda yang memiliki daya dorong sampai 125 km/jam. Lebih cepat 25 km/jam dari kapal yang sebelumnya.” Tambah Sir Hypodemus.
“Bagaimana dengan kapal kargo dan kapal perang dan kapal-kapal lainnya?” tanya King Do Zong Yuan lagi.
“Perubahan untuk kapal kargo dan kapal perang juga sama. Ada penambahan kapasitas dan juga kecepatan. Hanya saja untuk kapasitas kapal perang ini bisa dialokasikan untuk persenjataan ataupun barang lainnya. Sedang untuk penggunaan pribadi tidak banyak perubahan. Modifikasi masih bisa dilakukan. Hanya dalam batas normal dan tidak menyalahi aturan standar.” Jelas Sir Hypodemus.
Setelah menerima penjelasan dan pemahaman tentang rancangan kapal, kembali rapat dilanjutkan ke persoalan lainnya seperti distribusi barang dan transportasi, pendidikan, keamanan dll. Namun. dua masalah utama yang dibicarakan di awal tersebut sangat menyita waktu dan perhatian. Terutama tentang isu yang disampaikan pimpinan negara Frost, Lord Vincent. Kesemua pemimpin negara yang hadir secara tidak langsung memikirkan apa yang bakal terjadi terhadap negara mereka masing-masing jika negara mereka mengalami hal yang serupa dengan Frost, dalam hal ini terjadi perubahan iklim dan alam.
☣☣☣☣
Sebulan setelah pertemuan itu, para geolog dari negara Frost disebar ke masing-masing negara untuk melakukan penelitian seperti yang sudah di janjikan. Selama hampir dua minggu meneliti masih belum menemukan hasil yang memuaskan, namun laporan apa yang didapat di lapangan tetap dikirim ke pusat di Frost. Pada akhir minggu ke tiga, ditemukan hasil yang mengejutkan dari negara M’nah.
“Pusat kontrol, laporan dari M’nah, kami menemukan sebuah gejala yang aneh di dasar laut barat. Ternyata kedudukan M’nah telah terangkat sekitar 30 cm dari dasar laut. Posisi M’nah kini nenurut tampilan visual komputer terlihat miring 10o akibat pengankatan itu. Tapi mungkin ini bukan pengangkatan, terlihat seperti pulau yang tumbuh. Kami masih tidak tahu pasti.” Lapor seorang geolog yang berada di M’nah.
“Apakah bisa dihitung sejak kapan terjadinya hal tersebut jika dilihat dari usia lapisan tanah atau batuan atau ukuran terumbu karang yang ada disana?”
“Berdasar hasil analisis tim lapangan, usianya sudah sekitar 30 tahun. Diperkirakan terjadi pertumbuhan/pengangkatan sebanyak 1 cm/tahun. Dan saat coba kami visualisasikan untuk 20 tahun kedepan dengan percepatan yang sama seperti yang terjadi di Frost, posisi M’nah akan lebih tinggi satu meter atau bahkan bisa lebih. Hal tersebut akan menurunkan suhu di M’nah.”
“Apakah Sultan sudah tahu akan hal ini?”
“Belum kami beritahukan kepada Sultan sebelum kami yakin dan mendapat kepastian dari pusat.”
“Baiklah, temukan fkta-fakta lain yang ada untuk menguatkan perkiraan tadi.”
Kembali para geolog itu meneliti keanehan yang terjadi di M’nah. Namun hal tersebut tidak hanya terjadi di M’nah, fenomena ‘daratan tumbuh’ juga terjadi di Port Royal, Jade United dan Tylerion. Usia lapisan tanah dan batuan tersebut hanya terpaut 2 tahun dari yang terjadi di M’nah. Hanya Land of Frost dan Akhaya yang sedikit berbeda. Frost yang mengalami penurunan daratan sedang Akhaya tidak mengalami apa-apa.
Setelah data-data valid yang terkumpul sudah menjalani proses analisis yang mendalam oleh para peneliti Land of Frost dicapai sebuah hipotesa yang menyebutkan bahwa akan terjadi sebuah bencana besar di wilayah Samotrake Line bagian selatan, yaitu persis melewati Land of Frost, Port Royal, Jade United, Tylerion dan M’nah. Masih berdasar hipotesa tersebut, peristiwa alam ini merupakan siklus rutin yang terjadi sekian tahun sekali yang memiliki pola gelombang yang teratur melewati seluruh bagian bumi.
☣☣☣☣
Dalam waktu tiga bulan setelah pertemuan, diadakan pertemuan darurat di Land of Frost untuk pembacaan hasil penelitian berdasar fakta yang telah ditemukan di lapangan selama 1.5 bulan penelitian. Diawali dengan pembacaan hasil penelitian yang pertama kali ditemukan di M’nah.
“Sultan Al Taher, dari hasil penelitian yang tim kami temukan di M’nah, telah terjadi perubahan kedudukan M’nah yang telah terangkat sekitar 30 cm dari dasar laut. Posisi M’nah kini nenurut tampilan visual komputer terlihat miring 10o akibat pengangkatan itu. Tapi mungkin ini bukan pengangkatan, terlihat seperti pulau yang tumbuh.” Jelas pimpinan pusat penelitian Frost.
“Kami memakai istilah ‘pertumbuhan’ untuk bisa memudahkan kita dalam memahami peristiwa ini. Berdasar hasil analisis tim lapangan, usianya sudah sekitar 30 tahun. Diperkirakan terjadi pertumbuhan/pengangkatan sebanyak 1 cm/tahun. Dan saat coba kami visualisasikan untuk 20 tahun kedepan dengan percepatan yang sama seperti yang terjadi di Frost, posisi M’nah akan lebih tinggi satu meter atau bahkan bisa lebih. Hal tersebut akan menurunkan suhu di M’nah.” Tambahnya.
“Apakah bisa dikatakan bahwa kondisi M’nah akan berubah menjadi negara tropis seperti halnya Akhaya?” tanya Sultan.
“Bisa jadi demikian. Namun kami masih belum bisa memperkirakan apa yang akan terjadi terhadap makhluk hidup yang ada di M’nah. Perubahan tersebut bisa saja terjadi secara drastis dan akan berdampak serius dengan ekosistem yang ada.”
“Pertanda baik juga bisa jadi pertanda buruk...”
“Kami masih belum bisa menyimpulkan lebih jauh. Demikian juga dengan negara Tylerion, Jade United, dan Port royal mengalami hal yang sama namun hanya terpaut dua tahun dari M’nah.”
“Prediksi apa yang akan terjadi untuk ketiga negara itu?” tanya King Albus.
“Untuk Port Royal, naiknya daratan akan menghambat jalur keluar masuknya kapal ke kanal. Akan lebih baik jika kanal-kanal besar yang ada bisa diperdalam sedang kanal yang kecil bisa di kesampingkan. Untuk Jade United nantinya akan muncul beberapa perairan dangkal yang terdapat diantara pulau-pulau yang ada. Untuk Tylerion mungkin akan berpengaruh pada proses penambangan dan sedikit menghambat jalannya industri disana. Untuk selengkapnya akan saya tampilkan secara visual perubahan-perubahan yang saya baru saja saya katakan.”
Semua yang hadir serasa tercengang akan apa yang mreka lihat, meskipun itu hanya tampilan visual dari perkiraan yang ada. Untuk saat itu mereka menjadi satu pemikiran dengan memunculkan sebuah pernyataan, “Ternyata ada ya peristiwa alam seperti ini.”
“Tapi, kenapa Akhaya tidak mengalami hal yang sama dan Frost justru mengalami penurunan daratan?” tanya Lord Arscapello.
“Untuk yang terjadi dengan Akhaya, penelitian kami menemukan bahwa posisi Akhaya tidak berada di jalur bencana tersebut dan juga berada di lempeng bumi yang berbeda yaitu lempeng Sardis. Frost pun demikian, berada di lempeng berbeda; lempeng Adramitium, namun masih berkaitan dengan lempeng bumi Pafos yang tepat dibawah Port Royal, Tylerion, Jade United dan M’nah. Lempeng Adramitium berada di atas lempeng Pafos. Sehingga jika lempeng Pafos mengalami pergerakan, Adramitium juga akan bergerak.”
“Apakah ada tampilan viusalnya?” tanya King Do Zong Yuan.
“Ada, kami telah menyiapkannya. Berikut simulasinya visualnya: hipotesa yang harus dipahami adalah jika lempeng Pafos bergerak maka lempeng Adramitium juga mengalami pergerakan. Jika Pafos naik maka Adramitium juga akan naik. Jika Pafos turun, Adramitium juga turun. Jika pafos bergeser, Adramitium pun juga akan bergeser. Dalam hal ini pafos mengalami perubahan kemiringan dimana ujung lempeng Pafos yang berada dibawah Adramitium menurun otomatis membuatnya juga ikut menurun yang mana mempengaruhi Frost.”
Penjelasan yang disampaikan tersebut masih belum bisa diterima oleh pikiran mereka. Namun satu hal yang mereka pahami bahwa akan terjadi sebuah bencana besar yang akan melanda. Pertanda-pertanda ternyata sudah muncul sejak lama namun baru lima tahun terakhir disadari dan diawali oleh peneliti Land of Frost dan mengungkap semua fenomena tersebut. Setelah petemuan ita, para pemimpin negara mengerahkan seluruh ilmuan terbaik mereka untuk saling bekerja sama dalam menemukan cara terbaik untuk mengantisipasi bencana yang akan mereka hadapi. Juga mereka menyiapkan pelatihan penanggulangan bencana dan meningkatkan kesiagaan.
☣☣☣☣
Tahun berganti tahun mereka lalui dengan rasa waspada dan gelisah akan bahaya yang mengancam mereka. Hingga tahun ke lima dan diadakan kembali pertemuan rutin, belum terjadi bencana yang dimaksud. Pertemuan kali ini berada di Jade United di pulau Wage yang sekaligus terdapat perayaan kemerdekaan dan bersatunya Jade United. Lord Arscapello selaku tuan rumah menjadi moderator pertemuan.
“Reka-rekan sekalian, terima kasih telah menyempatkan diri dalam pertemuan kali ini dan juga bersedia hadir dalam acara peringatan kemerdekaan dan bersatunya Jade United pada hari ini. Selagi disini, manfaatkan waktu yang ada untuk menikmati keindahan dan kenyamanan Jade Archipelago.” Sambut Lord Arscapello dan membuka acara pertemuan.
“Jadi mari kita mulai pertemuan ini diawali dengan penjelasan dari Jendral Axel sebagai wakil dari Lord Vincent yang tidak bisa hadir.” Tambahnya.
“Terima kasih Lord Arscapello. Baiklah, langsung saja yang pertama, dalam lima tahun terakhir ini kita sudah waspada dan melakukan pelatihan penanggulangan bencana seperti yang sudah kami instruksikan. Meskipun hingga sekarang bencana yang kami prediksikan masih belum juga terjadi. Namun kami himbau agar tidak mengendurkan kewaspadaan dan mengurangi porsi pelatihan.
Yang kedua, penelitian masih terus kami lanjutkan dan sesuai perkiraan dan prediksi kami, perubahan kedudukan lempeng Pafos dan Adramitium makin terasa. Frost kini menjadi sedikit lebih hangat. Sekitar 20% lapisan es nya mencair. Hal tersebut sedikit lebih cepat dari perkiraan kami yang sebelumnya telah memprediksi hanya 5% lapisan es yang akan mencair dalam lima tahun.
Yang ketiga, hal yang serupa juga bisa dilihat di M’nah. Kondisi disana bisa dikatakan menjadi sedikit lebih dingin dari biasanya. Namun perubahan tersebut membuat dua spesies tanaman utama M’nah jumlahnya berkurang drastis juga sempat terjadi demam massal akibat perubahan suhu yang cepat.” Jelas panjang lebar Jendral Axel.
“Memang benar sempat terjadi demam massal, namun hal tersebut masih bisa diatasi atas kerja sama dengan Akhaya dan Tylerion. Kami juga masih akan tetap waspada terhadap apapun yang akan terjadi.” Terang Sultan.
“Para ilmuan kami kami kerahkan untuk bekerja ekstra dan lebih keras dalam menyikapi permasalahan yang dialami ini. Untuk permasalahan Land of Frost, kami sudah menyiapkan alat pompa dengan kekuatan pompa 6000 liter per menit untuk mengatasi luapan air akibat es yang mencair. Juga seperti yang telah dikatakan Sultan, kami juga telah menciptakan teknologi pengatur suhu, baik bagi manusia dan makhluk yang lain agar tidak terlalu kaget dalam merasakan perubahak suhu dan iklim di M’nah.” Ujar Sir Hypodemus.
“Untuk Jade United sendiri, terjadi sesuai prediksi. Laut yang tadinya dalam kini menjadi dangkal. Jadinya berpengaruh dengan sistem transportasi antar pulau yang biasanya menggunakan kapal berkapasitas besar, kini menggunakan kapal yang berkapasitas medium dan kecil.” Jelas Lord Arscapello.
“Demikian juga dengan Port Royal. Dalam lima tahun ini proyek pendalaman dan pelebaran kanal besar yang ada masih 80% saja. Pendangkalan volume laut di pintu kanal sedikit menghambat jalan keuar masuknya kapal-kapal dagang maupun transportasi dari berbagai negara. Penutupan kanal kecil masih 50%. Hal itu kami lakukan dengan melihat posisi dari kanal-kanal kecil tersebut.” Terang King Do zong Yuan.
“Memang tidak terjadi apa-apa dengan Akhaya, namun  kami akan siap membantu jika memang diperlukan. Baik langsung ataupun tidak.” Tambah King Albus.
“Agenda kita untuk lima tahun kedepan adalah masih berdasar agenda lama dan juga mempersiapkan kemungkinan terburuk yang akan terjadi.” Himbau Lord Arscapello.
“Dan silahkan menikmati pestanya.” Tambahnya.
Pesta diadakan selama satu minggu berturut turut. Tanpa mereka sadari, bahaya bencana sudah mulai mndekat. Dari arah timur laut Land of Frost; di Line lain yang tak berpenhuni bencana sudah terjadi. Namun belum ada laporan dari geolog Frost. Dengan perlahan tapi pasti bencana itu menuju Samotrake Line.

daftar tabel



 DAFTAR TABEL


Tabel 1.1. Survey dari The Japan Foundation Jumlah Pembelajar Bahasa Jepang di 10 negara tahun 1998-2012
 
 




Survey tahun 1998

Survey tahun 2003
no
Negara
Jumlah Pembelajar

no
Negara
Jumlah Pembelajar
1
Korea
731,416

1
South Korea
894,131
2
Australia
296,170

2
Australia
381,954
3
China
116,682

3
China
387,924
4
USA
74,749

4
Taiwan
128,641
5
New Zealand
39,237

5
USA
140,200
6
Indonesia
54,016

6
Indonesia
85,221
7
Thailand
31,917

7
New Zealand
28,317
8
Canada
12,815

8
Thailand
54,884
9
Taiwan
7,694

9
Canada
20,457
10
United Kingdom
6,591

10
Brazil
19,744

Survey tahun 2006
Survey tahun 2009
no
Negara
Jumlah Pembelajar

no
Negara
Jumlah Pembelajar
1
Korea
910,957

1
Korea
964,014
2
China
684,366

2
China
827,171
3
Australia
366,165

3
Indonesia
716,353
4
Indonesia
272,719

4
Australia
275,710
5
Taiwan
191,367

5
Taiwan
247,641
6
USA
117,969

6
USA
141,224
7
Tailand
71,083

7
Thailand
78,802
8
Hongkong
32,959

8
Vietnam
44,272
9
Vietnam
29,982

9
Hongkong
28,224
10
New Zealand
29,904

10
Canada
27,428







Survey tahun 2012




no
Negara
Jumlah Pembelajar




1
China
1,046,490




2
Indonesia
872,411




3
Korea
840,187




4
Australia
296,672




5
Taiwan
233,417




6
USA
155,939




7
Thailand
129,616




8
Vietnam
46,762




9
Malaysia
33,077




10
Philippines
32,418














































Tabel 1.2. Data Survey The Japan Foundation tahun 1998-2012 tentang perkembangan pendidikan bahasa Jepang di Indonesia.

No
Bidang
1998
2003
2006
2009
2012
1
Institusi Pendidikan
413
608
1.084
1.988
2,346
2
Pengajar
1.159
1.702
2.651
4.089
4,538
3
Pembelajar
54.016
85.221
272.719
716.353
872,411



Tabel 2.1. Daftar universitas yang mengadakan pendidikan bahasa Jepang di Indonesia*:

Nama Universitas
Tempat
Prodi
Tahun berdiri
No.SK /Akreditasi
STBA YAPARI
Bandung
DIII/SI Sastra Jepang

024/SK/BAN-PT/S/I/2011 - C
Universitas Widyatama
Bandung
DIII Bahasa Jepang


Unikom Bandung
Bandung
SI Sastra Jepang


Universitas Nasional Pasim
Bandung
SI Sastra Jepang


Universitas Nasional YPKKP
Bandung
SI Sastra Jepang


Universitas Pakuan
Bogor
SI Bahasa Jepang


STBA Invada
Cirebon
SI Sastra Jepang


Binus Jakarta
Jakarta
DIII/SI Bahasa Jepang


STBA LIA
Jakarta
DIII Bahasa Jepang
SI Sastra Jepang

023/BAN-PT/2011 - B
Universitas Borobudur
Jakarta
DIII Bahasa Jepang


Universitas Teknologi
Jogja
SI Bahasa Jepang


ABA YIPK
Jogja
DIII/SI Bahasa Jepang


Universitas Hasanudin
Makasar
SI Sastra Jepang


STBA Malang
Malang
DIII Bahasa Jepang


Universitas Kanjuruhan
Malang
SI Bahasa Jepang


Akademi Pariwisata Medan
Medan
DIII bahasa Jepang


STBA Harapan
Medan
SI Bahasa Jepang


STBA Swadaya
Medan
SI bahasa Jepang


ABA 17 Agustus
Semarang
DIII/SI Bahasa Jepang


Universitas AKI
Semarang
DIII Bahasa Jepang


Universitas Dian Nuswantoro
Semarang
SI Sastra Jepang

024/SK/BAN-PT/Ak-XV/S/I/2013 - B
Universitas Jendral Soedirman
Purwokerto
SI Sastra Jepang


UI
Jakarta
SI Sastra Jepang
1950

Unpad

DIII/SI Sastra Jepang
1958

UPI
Bandung
SI Pendidikan Bahasa Jepang
1965

Unesa
Surabaya
SI Pendidikan Bahasa Jepang
1980

Universitas Nasional
Jakarta
SI Bahasa Jepang
1984

Unsada
Jakarta
DIII Bahasa Jepang
SI Sastra Jepang
1986

USU
Medan
DIII Bahasa Jepang
SI Sastra Jepang
DIII th 1987
SI th 2000

UGM
Jogja
DIII/SI Bahasa Jepang
1989

Universitas Kristen Maranatha
Bandung
DIII/SI Sastra Jepang
1992

Unitomo
Surabaya
SI Sastra Jepang
1992

ABA Saraswati
Denpasar
DIII Bahasa Jepang
1994
no.090/D/O/1994
Untag
Surabaya
SI Bahasa Jepang
1994

Universitas Muhammadiyah
Jakarta
SI Pendidikan Bahasa Jepang
1997
138/DIKTI/Kep/1997 – B
Universitas Al Azhar
Jakarta
SI Sastra Jepang
2000

Unibraw
Malang
DI/DIII Bahasa Jepang
SI Sastra Jepang
DI th. 2001
DIII th. 2002
SI th.2007
Dirjen Dikti No 1504/D/T/2007 – B
Undip
Semarang
DIII Bahasa Jepang
SI Sastra Jepang
DIII th. 2001
SI th. 2010

Universitas Bung Hatta
Padang
SI Sastra Jepang
2002
018/BAN-PT/Ak-XI/S1/VIII/2008-B
UNJ
Jakarta
SI Pendidikan Bahasa Jepang
2004
1068/D/T/2008 – perpanjangan ijin
Universitas Andalas
Padang
SI Sastra Jepang
2004
885/XIII/UNAND-2004
Universitas Udayana
Denpasar
SI Sastra Jepang
2005
3203/D/T/2005
FKIP Universitas Riau
Riau
SI Pendidikan Bahasa Jepang
2005
1336/D/T/2005 – ijin pendirian
Unes
Semarang
SI Pendidikan Bahasa Jepang
2006
Dikti No. 1647/D2.2/2006
Unair
Surabaya
SI Sastra Jepang
2006
815/D/T/2006
UMY
Jogja
SI Pendidikan Bahasa Jepang
2012

Universitas Negeri Padang
Padang
SI Pendidikan Bahasa Jepang
2012
Ijin Penyelenggaraan 256/E/O/2012


*data yang ditemukan masih belum mencakup semua Uiversitas yang ada di Indonesia karena keterbatasan sumber.


Text Box: Tabel 3.1. Institusi Penyelenggara Pendidikan S1 Bahasa Jepang di Jawa Timur (Kopertis VII Surabaya dalam Proposal Pengajuan Persetujuan Pembukaan Program Studi Bahasa dan Sastra Jepang, Fakultas Sastra Universitas Airlangga Tahap II. Edisi kelima, 2006.)
 
Jumlah Lulusan
2004
-
20
21
41
2003
-
16
11
27
2002
-
6
9
15
2001
-
7
8
15
2000
450
8
33
491
Jumlah Mahasiswa
2004
82
27
155
264
2003
75
18
147
240
2002
79
26
162
267
2001
49
40
153
242
2000
160
151
190
501
Swasta/
Negeri
Negeri
Swasta
Swasta
Total
Nama Program  Studi
Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang
Program Studi Sastra Jepang
Program Studi Sastra Jepang
Nama Institusi
UNESA
UNTAG
Surabaya
Unitomo
Surabaya
No.
1.
2.
3.

 

iseng iseng © 2008. Design By: SkinCorner