Rabu, 27 Juli 2011

豊臣秀吉(とよとみひでよし)

Jepang abad ke-16 merupakan zaman pembantaian dan kegelapan. Zaman dimana satu-satunya hukum yang berlaku adalah Hukum Pedang. Dalam tatanan masyarakat hierarkis yang kaku dan melarang keras adanya penyatuan kelas sosial, Hideyoshi lahir sebagai anak petani miskin. Hideyoshi yang hanya setinggi 150 senti dan berbobot 50 kilogram serta tidak memiliki kemampuan beladiri, tampaknya mustahil untuk menjadi seorang Samurai. Tetapi dialah yang menjadi pemenang tunggal dari perang berkepanjangan dan berhasil menyatukan negeri yang sudah tercabik-cabik lebih dari 100 tahun. Dialah Sang Samurai Tanpa Pedang.
Hideyoshi memulai karir di sebuah kelompok Samurai yang dianggapnya memiliki visi yang kuat untuk menyatukan Jepang, Klan Oda. Dipimpin oleh seorang Samurai muda, Oda Nobunaga. Memulai karir hanya sebagai pelayan pembawa sandal, Hideyoshi melakukan tugasnya dengan sangat baik dan tidak jarang melakukan tugas yang seharusnya bukan menjadi tugasnya, sehingga mampu berkembang disana.
Kehidupan Hideyoshi mulai membaik setelah dia menjadi kepercayaan Oda Nobunaga. Dia berhasil melaksanakan tugas dengan baik, yaitu saat perenovasian Benteng Kiyoshu, penaklukan Benteng Asakura di Kanegasaki serta menjadi pemimpin pasukan Garda belakang saat penarikan mundur pasukan dari Kanegasaki sebagai pelindung Oda Nobunaga. Serta saat pengepungan Benteng Miki dan Benteng Takamatsu di Inabayama pada tahun 1582 dari Klan Shimazu.
Setelah kematian Oda Nobunaga oleh Mitsuhide, Hideyoshi tampil sebagai pemenang dari lawan lawan politiknya. Hideyoshi yang lebih memilih jalur diplomasi daripada jalan pedang membuatnya menjadi pemimpin yang bisa menyatukan Jepang tanpa adanya peperangan, seperti dalam kalimatnya “peperangan harus menjadi jalan terakhir”. Karena sebagian besar penaklukan yang dilakukannya banyak melalui jalam damai dan diplomasi. Hal ini membuat dirinya mendapat julukan “The Swordless Samurai”.
Pada tahun 1585, Hideyoshi sudah berhasil menyatukan hampir seluruh Jepang dan berhak mendapat gelar Wakil Kaisar serta Kaisar Go-Yozei menganugerahkan nama keluarga Toyotomi kepada Hideyoshi.
Meski kehidupannya banyak diwarnai kisah kesuksesan, Hideyoshi pernah mengalami fase buruk dalam hidupnya. Keputusannya untuk menginvasi Korea dan China (1592-1598) yang menimbulkan banyaknya korban jiwa dan kekalahan menjadi kesalahannya yang terbesar.
Hideyoshi wafat tahun 1598 dan digantikan oleh anaknya, Hideyori yang masih anak-anak. Kematiannya menjadi pertanda serangan ke Korea berakhir dan penarikan mundur pasukannya dari Korea.

Aditia “BeeRouze” Rahman

0 komentar:

Posting Komentar

 

iseng iseng © 2008. Design By: SkinCorner