Yosakoi Niseikai, Saat mendengar kata tersebut, yang terlintas di kepala pasti sebuah nama tim Yosakoi dari Sastra Jepang FIB UA. Pada tanggal 17-07-2011 kemarin, Yosakoi Niseikai memenangkan juara umum dalam acara Cross Culture Tari Remo dan Yosakoi yang diselenggarakan Konsulat Jenderal Jepang dan Pemkot Surabaya. Di dalam acara yang bergengsi dan mendapatkan juara umum merupakan prestasi yang membanggakan. Karena dalam acara tersebut tidak hanya diikuti peserta dari Surabaya saja, melainkan dari Gresik, Malang, Pasuruan, dll. Gelar juara yang diraih Tim Yosakoi Niseikai ini merupakan kali kedua. Yang pertama pada tahun 2008.
Hari itu bisa dikatakan merupakan hari yang paling berkesan diantara peserta Yoasakoi, khususnya Yosakoi Niseikai. Bagaimana tidak, anggota tim yang kebanyakan mahasiswa angkatan 2010 yang baru pertama kali bergabung langsung bisa merasakan kemenangan. Sebuah hadiah yang amat sangat membahagiakan dan kelegaan setelah berjerih payah selama + 4 bulan.
Latihan gerakan, pembuatan gerakan, kostum, jam latihan, biaya, kuliah, organisasi, capek, bosan, kekompakan dan kerjasama merupakan hal yang terus datang silih berganti yang kadang menghambat jalannya latihan. Apa lagi saat porsi latihan yang ditambah menjelang hari-H. Semua saling menyemangati dan saling memacu, menutup dan membenahi apa yang msih kurang pas. Tambah lagi saat masa yang genting, muncul masalah cedera kaki pada salah seorang anggota. Tapi semuanya itu bisa teratasi berkat kerja sama dan rasa saling percaya antar anggota serta kru yang terlibat.
Detik-detik yang mendebarkan akhirnya datang. Para anggota tim diharuskan bersiap diri sejak pagi buta. Dari hal itu, banyak yang menginap di kampus ataupun numpang tidur sehari di kos teman yang dekat kampus. Kira-kira jam 4 subuh, semua anggota dan beberapa kru sudah berkumpul di kampus untuk memulai make up. Ini bukan perkara mudah. Merias wajah dalam suasana genting bisa saja membuat panik, tapi untungnya semua masih bisa menguasai diri dan tetap saling menenangkan. Sampai kira-kira jam setengah delapan pagi berangkat menuju taman bungkul. Saat itu dibagi menjadi dua kelompok; dengan motor dan taxi. Bagi yang mengendaraimotor, tentunya manjadi perhatian orang.
Setelah sampai, berkumpul dan bersiap untuk tampil. Namun, ada saja kendala yang terjadi. Tapi hal itu langsung bisa teratasi. Tiba saatnya tampil. Dan tidak disangka memukau penonton yang hadir saat itu. Setelah tampil, dilanjutkan dengan parade. Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Parade biasanya dilakukan pertama kali, namun tahun ini parade dilakukan setelah tampil. Mungkin hal ini dikarenakan agar semua peserta peserta bisa berparade di jalan.
Setelah tampil dan berparade, semuanya merasa lega dan bisa sedikit beristirahat sambil menunggu pengumuman di tempat berkumpul. Setelah lama menunggu akhirnya waktu pengumuman tiba. Pembacaan pemenang diurutkan mulai dari tarian terbaik, kostum terbaik dan juara umum. Saat MC membacakan pemenang kategori tarian dan kostum terbaik, nama Yosakoi Niseikai tidak disebutkan. Semua merasa down. Tapi, saat MC menyebutkan pemenang juara umum, hal itu terasa seperti oase di padang gurun. Semua bersorak, tertawa, teriak dan menangis saat mengetahui bahwa juara umum tahun ini diraih oleh Yosakoi Niseikai.
Dengan mengusung piala dan bendera, Didin – selaku ketua Yosakoi Niseikai diserbu anggota yang lain saling menumpahkan rasa haru dan bahagia. Semua berkumpul dan berfoto bersama sampai tidak sadar bahwa acara sudah berakhir. Kemudian, semua kembali ke kampus untuk saling memberikan komentar mengenai kemenangan kali ini.
Kebanyakan komentar yang terucap adalah rasa tidak percaya bahwa akan mendapatkan juara umum. Namun, ada satu komentar dari Olly yang menyebutkan bahwa dia sangat optimis bahwa Yosakoi Niseikai akan menang. Wow, inilah yang dibutuhkan dalam sebuah tim, “rasa optimis” akan sesuatu yang bisa memberikan semangat pantang menyerah sampai akhir (tapi bukan berarti besar kepala). Tidak hanya itu, komentar dari Lazu juga sangat menghimbau, bahwa nilai dari kemenangan kali ini adalah 5. Karena kesempurnaan yang diraih sekarang masih bisa berubah. Entah itu naik, atau turun. Tergantung kita bisa mempertahankannya seperti apa. Sebuah pernyataan yang sangat “dalem” yang harus dipikirkan untuk kinerja kita selanjutnya dalam meraih prestasi. Sesi “cuap-cuap” tadi ditutup dengan foto-foto dengan piala dan kemudian masing-masing pulang untuk beristirahat
Rabu, 27 Juli 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar