Chapter 2
♣Terpisah!!!♣
-24 jam sebelum terjadi arus Knock Up Stream-
“Laporan dari BMG diperkirakan akan ada arus knock up stream di sebelah barat daya kepulauan Galantpagos dan arus itu akan bergerak menjauhi kita.” Kata seorang navigator pulau Arknast.
“Okey, terus pantau keadaan. Apa ada kemungkinan knock up stream ini berbalik ke arah kita?” Jawab pimpinan pulau Arknast.
“Tidak pak, perkiraan berbalik kepada kita sangat kecil sekali. Dan bisa dipastian tidak mungkin.”
“Baik, terus pantau keadaan.”
Arus Knock Up Stream pertama terjadi pada tanggal 17 Mei 3580 pukul 23.45 waktu Eastol. Para peneliti dan BMG semua negara secara berkesinambungan memantau pergerakan arus ini. Karena jika lengah sedikit, mereka bisa terpelanting keluar saat daratan tempat mereka berpijak terangkat keatas. Arus knock up stream ini telah menjadi bahan pembicaraan sejak 500 tahun yang lalu. Karena ada sebuah peninggalan berupa belahan rumah di sebuah pulau terpencil. Penduduk yang ada disana mengaku tidak mengetahui apa yang terjadi. Meskipun sering dilakukan penelitian arkeologi, tetap tidak bisa menemukan jawaban.
500 tahun setelahnya – sekarang - jawaban telah ditemukan mengenai misteri belahan rumah yang tertinggal itu. Rumah itu terbelah bukan karena sengaja dirobohkan setengahnya, melainkan akibat adanya sebuah dorongan yang kuat dari bawah. Namun, kekuatan macam apa itu masih belum diketahui. Setelah puluhan tahun meneliti, ternyata diambil kesimpulan bahwa dorongan yang kuat itu berasal dari dalam laut akibat adanya pergeseran lempeng bumi dasar laut sehingga menciptakan medan magnet di langit. Para ilmuan sekarang menamainya dengan arus knock up stream.
☣☣☣☣
Di dunia sekarang telah terbentuk koloni-koloni baru. Koloni-koloni itu tidak seperti kolonialisasi 2000 tahun yang lalu, namun koloni yang saling membangun satu sama lain. Susunan benua sudah berubah. Dipecah dan disatukan berdasar koloni. Sehingga hanya muncul beberapa negara besar dan lebih condong berbentuk kerajaan. Yaitu diantaranya: Land of Frost – Cold Weather Nations, Port royal – Corxas, Jade Archipelago – Jade Harbor, Tylerion – Imperial City, M`nah – City of Light; desert Nasser, Arabasta, dll.
Setiap Negara punya kelebihan masing-masing yang saling menunjang satu sama lain. Perkembangan tiap Negara tidak jauh beda. Karena koloni mereka tidak saling menjatuhkan. Pada era ini merupakan era damai. Kedamaian yang sesungguhnya. Namun saat muncul isu knock up stream, mereka sibuk menyiapkan Negara masing-masing dalam menghadapi datangnya arus tersebut.
-15 jam sebeum knock up stream-
“Terdeteksi gelombang knock up stream di sekitar laut kepulauan Jade. Gelombang arus yang besar. Dampaknya akan sampai ke Corxas.” Siaran laporan dari BMG Corxas ke seluruh negara.
“Bahaya, bahaya!! Gelombang semakin meninkat. Semua waspada pada posisi.” Suara alarm peringatan di kepulauan Jade.
“Menurut pantauan Imperial satellite, arus gelombang yang datang sagat besar dan akan mengakibatkan pengankatan. Diprediksi Jade Archipelago akan terangkat.” Laporan dari Tylerion.
-Di Jade Archpelago –
“Getaran apa ini?”
“Tidak tahu. Mungkin gempa”
“Ah, tapi gempa apa ini??”
-suara alarm bahaya- ‘WIEUW WIEUW WIEUW’
“Perhatian kepada semua penduduk. Kita akan dihantam gelombang Knock up Stream. Kemungkinan besar kita akan terlontar ke langit. Dan ada kemungkinan kita akan hancur saat kita dihantam gelombang itu. Diharapkan warga jangan berada di dalam gedung agar mengurangi korban.”
Pada akhirnya, Jade Archipelago terangkat ke langit. Begitu terangkat, laut dangkal di sekitar pla itu membentuk daratan. Dan sisa-sisa air yang ada pun ikut terangkat. Ternyata, berawal dari terangkatnya Jade Archipelago, disusul terangkatnya pulau-pulau negara besar yang lain. Gelombang yang terdeteksiadalah gelombang yang menghantam Jade Archipelago. Sedang gelombag yang lain tidak terdeteksi sama sekali. Sehingga negara pulau yang lain yang dihantam gelombang susulan tersebut mengalami kerusakan berat pada infrastrukturnya. Pada saat terangkat, serpihan serpihan kota jatuh seperti hujan meteor. Yang tersisa hanya Arabasta dan pulau pulau kecil yang lain.
☣☣☣☣
Setahun setelah kejadian knock up stream, bekas yang ditinggalkan masih bisa terlihat jelas. Cekungan cekungan kosong bekas pulau menjadi danau air asin. Puing puing reruntuhan pun masih dibiarkan berserakan. Kekuatan penyeimbang seakan lenyap. Penduduk Arabasta dan penduduk lainnya tidak tahu bagaimana nasib orang-orang yang terangkat bersama tanah berpijaknya itu. Apakah idup? Apakah mati?
“Sam, kira kira bagaimana ya nasib orang-orang Jade Archipelago, Imperial City dan lainnya?” tanya seorang anak kepada temannya.
“Akupun tidak tahu bagaimana nasib mereka, Hans. Apakah masih hidup atau sudah mati. Itukan yang menjadi pertanyaan semua orang?? Dan ayahku yang seorang ilmuan pun masih belum menemukan jawabannya.” Jawab Sam.
“Iya ya... aku khawatir pada teman-temanku yang ada disana. Sebelum knock up stream terjadi, aku masih sempat chatting denga temanku yang ada di Imperial City. Tapi tiba tiba jaringan kami terputus. Beberapa saat kamudian aku dapat kabar dari ayah kalau Imprial City juga terkena K.U.S.” sahut Hans.
“Hai Hans. Hai Sam. Kalian sedang membicarakan apa?” tanya Lily.
“Hai Lily...” sahut mereka bersamaan.
“Kami sedang membicarakan tentang peristiwa K.O.S setahun lalu.” Jawab Sam.
“Iya, kami ingin tahu apakah masih ada orang yang selamat atau tidak. ” tambah Hans.
“Hmm... kalian jangan khawatir. Mungkin dalam waktu dekat ini akan ada kabar bak mengenai hal itu.” Hibur Lily.
“Eh?! Benarkah itu?!” tanya Hans dan Sam heran.
“Yup!! Kata ibuku yang bekerja di bagian komunikasi ASFA[1] sempat menangkap gelombang radio yang berasal dari langit. Tapi sayangnya masih terputus-putus sinyalnya. Dan bukankah ayah Sam juga ikut andil dalam proyek ini?” jawab Lily.
“???... Benar itu Sam?” tanya Hans.
“Eh?! Aku tidak tahu. Ayah tidak cerita padaku. Yang aku tahu beliau selalu sibuk.” Jelas Sam.
Sedikit harapan mulai muncul. Mereka yang terpisah, ada kemungkinan untuk menjalin hubungan kembali. Namun, kendala masih tetap saja ada. Sementara itu di ASFA...
“Profesor Luna, bagaimana perkembangan jaringan komunkasi kita?” tanya Jendral[2] Nostraad – kepala bagian pertahanan Arabasta.
“Jaringan kita masih terputus dengan mereka. Meskipun samar, tadi sempat terdengar. Namun, frekuensinya masih kurang baik.” Jawab Profesor Luna.
“Oh begitu. Untuk pengembangan reciever gelombang radionya sudah sejauh apa profesor Nosaburo?” tambah Jend. Nostraad.
“Ah, tinggal dua level lagi menuju tahap akhir.” Jawab Profesor Nosaburo.
“Baik, lanjutkan pekerjaan kalian.” Perintah Jendral.
“Baik.” Sahut para pegawai ASFA.
Sinyal radio yang sempat tertangkap membuat para ilmuan Arabasta sibuk. Mereka sangat ingin tahu gelombang itu berasal dari mana. Satu yang mereka yakini dan harapkan yaitu gelombang radio dari negara negara yang telah terangkat ke langit itu.
☣☣☣☣
-suara gelombang radio- “Arabasta. Arabasta. ASFA beta 1. Apa kalian mendengar kami? Tolong jawab! Disini ASFA delta 3 Imperial City.”
“Sepertinya mereka tidak bisa mendengar kita. Mungkin alat kita masig perlu diperbaiki.” Kata pegawai ASFA delta 3 Imperial City.
“Baik. Terus coba hubungi mereka untuk membrikan kabar kita satu tahun ini.” Kata Jend. Mondrago
“Jendral, ada saluran masuk dari M’nah di line 3. Ada telekonference dengan pimpinan disana.” Sambung operator komunikasi.
“Oke. Segera hubungkan.”
“Sudah terhubung.”
“Bagaimana percobaan komunikasi dengan Arabasta?” tanya Al-Azmu’dn – pimpinan Negara M’nah
“Ah, tuan Al-Azmu’nd… koneksi kami masih buruk. Percobaan kami selalu gagal dan terputus ditengah jalan.” Jawab Mondrago.
“Kalau koneksi dengan negara yang ikut terangkat disini apa sudah maksimal?” sambung Al-Azmu’dn.
“Masih tinggal beberapa tahap lagi untuk penyesuaian frekuensi radio.”
“Apakah semua Negara yang ada di atas sini sudah bisa saling berkomunikasi?”
“Sementara ini hanya M’nah. Yang lain masih diusahakan…
Ah, ada sambungan masuk dari Port Royal. Akan segera kami hubungkan.
Kalian…!! cepat buka telekonfrence dengan Port Royal.” Kata Mondrago dengan serius.
“Ya, disini Port Royal. Terima kasih telah menghubungkan kami.” Kata operator komunikasi Port Royal.
“Bagaimana situasi disana?” Tanya Mondrago
“Kondisi kami masih dalam pemulihan seelah dengan tiba-tiba terkena gelombang K.U.S setahun lalu.”
“Apa kalian mengalami kerusakan kota?” tambah Mondrago
“Tidak banyak yang rusak karena gelombang yang menghantam kami langsung melontarkan kami sampai kemari. Meskipun Jade Harbor yang mendapat Hantaman pertama kali, tapi sepertinya kami yang pertaa kali berada di atas sini.”
“Oh begitu. Kalian beruntung.”
“Tidak juga. Jaringan komunikasi bawah tanah mengalami kerusakan berat karena kami terlontar sangat cepat. Sehngga kami menggunakan frekuensi radio seperti sejarang ini.”
“Dimana Sir Typoo? Aku ingin berbicara dengan dia.” Kata Dai Wuu – presiden Port Royal.
“Ah, tuan Dai Wuu… maaf, yang mulia Sir Typoo sedang memantau pembangunan infra-struktur kota. Tapi disini ada yang mulia Al-Azmu’dn. Apakah anda berkenan berbicara dengan beliau?” jawab Mondrago.
“Baik.”
“Halo Dai Wuu. Bagaimana kabar negaramu Port Royal?” jawab Al-Azmu’dn
“Seperti yang tadi telah dikatakan anak buahku. Negaramu sendiri bagaimana?”
“M’nah masih seperti dulu… di atas atau di bawah, gurun tetap panas.”
“Oh baiklah kalau begitu. Jika kami sudah memperbaki karingan bawah tanah kami, akan kami beritahu. Aku sudahi dulu pembicaraan ini.”
“Baiklah Dai. Aku tunggu kabar itu.”
“Terima Kasih tuan Dai Wuu.” Tambah Mondrago.
Saat itu komunikasi antar negara yang terangkat belum seluruhnya bisa terhubung. Hanya negara yang saling berdekatan saja yang bisa. Dan kerja sama yang terjalin masih sebatas itu pasca K.U.S setahun lalu. Tiga negara itu mulai mengembangkan saran transportasi yang cocok untuk memudahkan aktifitas mereka di langit. Maka ilmuan-ilmuan tiga negara tersebut menciptakan mesin bertenaga udara atau air-power machine. Berawal dari ini, muncul pula yang dinamakan waver atau alat transportasi yang menggunakan mesin bertenga udara tersebut.
Mereka sangat tertolong dengan adanya waver ini. Pergerakan mereka jadi mudah. Karena meskipun menginjak tanah, tapi masih serasa melayang karena gaya grafitasinya hanya 5.5 m/s2. Waver yang digunakan dibedakan menjadi dua macam. Satu untuk personal dan untuk umum. Waver personal bentuknya seperti sepatu roda atau scooter. Sedang yang untuk umum dipasang pada kendaraan kendaan yang sudah ada. Dari waver ini pun akhirnya bisa menjangkau daerah daerah yang belum terhubung. Akhirnya mereka bisa saling berhubungan karena tiga periode setelah penemuan itu, perluasan jaringan komunikasi satelit antar negara semakin gencar dibangun dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada. Sampai akhirnya mereka memutuskan nutuk melakukan ekspedisi eksperimen untuk turun ke bawah dengan menggunakan waver yang dipasang pada pesawat.
Semetara itu di Imperial City tengah diadakan rapat mengenai ekspedisi eksperimen tersebut.
“Pertama tama saya ucapkan terima kasih atas kehadiran saudara-saudara sekalian dalam pertemuan kali ini. Tuan Igloo Popov dan Jend. Wapol dari Land of Frost, tuan Dai Wuu dan Jend. Portgass dari Port Royal, tuan Amalgamus dan Jend. Centora dari Jade Archipelago dan yang terakhir tuan Al-Azmu`dn dan Jend. Al-Agni Azer dari M`nah.” Sambut Jend. Mondrago.
“Begini saudara sekalian, tujuan pertemuan kali ini yaitu akan membicarakan mengenai rencana ekspedisi ke bawah. Karena sudah empat tahun kita mencoba berkomunikasi dengan Arabasta dan negara-negara yang lain namun tidak berhasil. Tujuan utama ekspedisi ini adalah membangun jaringan komunikasi dan transportasi dengan mereka yang ada dibawah. Karena kita juga masih membutuhkan material yang ada di bawah sana.” Tambah Sir Typoo.
PENDING
0 komentar:
Posting Komentar