Kamis, 30 September 2010

Battle Station chapter 5

Chapter 5
♣Cerita 500 Tahun Lalu♣

Para ilmuan Arabasta telah berhasil mengungkap misteri tentang belahan rumah yang ada di pulau terpencil tersebut. Rumah itu terbelah bukan karena sengaja, namun juga akibat dari gelombang knock up stream yang jauh lebih dahsyat dari yang menghantam Jade Archipelago dan lainnya. Dan juga merupakan gelombang pertama dan terakhir yang terjadi pada 500 tahun lalu. Gelombang tersebut menerbangkan sebagian besar pulau tersebut.

Sebelum dilontarkan gelombang K.U.S, pulau itu dikenal dengan nama Aeros. Pulau yang sangat kaya dan melimpah sumber daya alamnya. Namun dengan tiba-tiba menghilang dari koordinatnya. Pada saat itu alat untuk mendeteksi gelombang K.U.S belum ditemukan, sehingga peringatan adanya gelombang itu tidak pernah tersampaikan. Dan akhirnya pulau itu seakan lenyap dari bumi dengan hanya menyisahkan sebagian kecil daratan yang dikenal sebagai pulau Azure-Atoll.

Karena kekayaan yang melimpah itu juga, Aeros dikenal sebagai negara yang makmur dan tempat persinggahan setelah berlayar jauh. Aeros menjadi surga dunia. Banyak pelaut dan perompak yang singgah di Aeros untuk sekedar melepas penat dan atau berdagang barang-barang mereka. Bisa dikatakan kalau Aeros menjadi pusat dunia pada masanya itu.

Namun setelah menghilang, banyak yang menyatakan kalau Aeros tenggelam seperti yang terjadi pada Atlantis. Sehingga banyak pemburu harta karun untuk mencari puing harta yang bisa dijual di pasar gelap. Namun sia-sia saja karena laut di sekitar Aeros dikenal sebagai laut yang sangat dalam. Krena sebenarnya Aeros berada di sisi palung laut terdalam bumi. Maka dari itu muncul dugaan kalau Aeros tenggelam ke dasar palung.

Namun dugaan itu salah besar. Aeros tidak tenggelam, melainkan terlontar jauh keatas langit hampir mencapai luar angkasa. Kejadiannya berawal pada suatu malam dan badai hebat. Namun suasana Aeros masih dengan keglaoran dan keramaiaannya sebagai negara megapolis. Saat itu di pinggir pantai barat, petugas mercusuar meliahat perubahan awan badai yang anehh. Awan badai itu berubah bentuk menjadi spiral sambil mengeluarkan kilatan listrik dan halilintar. Disusul arus laut yang mulai bergelora tidak beraturan. Dan anginpun berhembus kencang.

Laporan terus dikirimkan ke bagian pusat. Namun responnya hanya biasa saja dan menganggap itu hanya badai biasa dan tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap Aeros. Petugas mercusuar yang ada disana terus mengamati pergerakan awan dan angin yang terus meningkat. Petugas itu berharap ketakutan yang dirasakannya tidak terjadi. Tiba-tiba badai itu perlahan lenyap dan sirna. Sejenak petugas mercusuar menghela nafas dan memberitahukan kabar tersebut ke bagian pusat. Tanpa aba-aba awan itu terbentuk kembali tepat berada di sisi timur dan terus mengarah ke tengah kota. Aeros mulai berguncang. Penduduknya merasakan gucangan itu dan panik. Suara sirine menggema pada malam itu.

☣☣☣☣

Awan hitam semakin pekat dan berbentuk spiral seakan menarik semua yang ada didaratan ke atas dan menghilang. Getaran semakin besar terasa. Terasa seakan daratan yang kokoh itu akan teragkat. Makin keras dan keras kagi guncangan dirasa. Orang-orang yang ada di dalam pulau tidak bisa berdiri tegak karena mereka merasa seperti terangkat. Dan, tanah mulai terbelah. Uap asap keluar dari celah tersebut. Tidak sedikit orang yang terlempar saat terkena asap yang keluar dari retakan itu. Seakan mimpi buruk bagi kota yang glamor itu.

Saking paniknya keadaan, sampai terasa hening, namun berisi kepanikan dan ketakutan yang amat sangat, malam itu. Dengan tanpa aba-aba, tiba tiba mereka seakan-akan mendapat tekanan dari atas sehingga mereka tidak bisa menggerakkan dan mengankat badan mereka. Mereka tidak tahu apa yang terjadi. Itulah kejadian terlemparnya Aeros ke langit.orang-orang yang saat itu berada di tengah kota tidak tahu hal apa yang menimpa mereka. Kejadian terlontarnya Aeros ke langit disaksikan para petugas mercusuar di pantai barat Aeros. Mereka takut dan tidak percaya kalau negara pulau mereka yang kokoh bisa terlontar dengan mudahnya seperti itu. Mereka tidak bisa berkata saat melihat kejadian itu sampai Aeros tidak terihat lagi dan semuanya mereda. Saat sadar, Aeros sudah menghilang.

Mereka yang ketakutan itu segera meninggalkan tempat mereka dan pergi ke negara lain. Mereka yang selamat itu bersumpah tidak akan pernah menceritakan kepada siapapun tentang kejadian buruk itu. Mereka menganggap kalau hal itu adalah kutukan yang menakutkan. Dan mereka yang selamat menganggap kalau mereka mendapat kesempatan untuk memperbaiki diri. Mereka berhasil bungkam selama 500 tahun sampai akhirnya misteri itu terkuak kembali.

☣☣☣☣

Para ilmuan dan arkeolog Arabasta menemukan sebuah silsilah keluarga yang tertinggal di puing rumah itu. Silsilah itu menjelaskan tentang generasi penjaga mercusuar yang ada di Aeros. Berawal dari itu, para ilmuan dan arkeolog itu menyisir bangunan mercusuar tua yang masih berdiri tegak pada tempatnya. Mereka terkejut. Arsip arsip para pekerja 500 tahun lalu masih ada dan tidak seberapa rusak.

Mereka langsung bergerak menyisir pulau-pulau yang ada untuk menemukan generasi penjaga mercusuar tersebut. Dan tanpa sengaja ada yang mengajukan diri untuk berbicara mengenai hal itu. Karena berita ditemukannya manuscript tua itu disiarkan melalui media massa. Menindak-lanjuti pegajuan diri tersebut, akhirnya dilakukan penyidikan. Diketahui bahwa para penjaga yang selamat dan melarikan diri tersebut menceritakan turun temurun mengenai malapetaka yang menimpa Aeros itu merupakan kutukan yang sangat mengerikan.

Mendengar hal itu, para ilmuan berpendapat bawha itu bukanlah kutukan, hanya fenomena alam yang terjadi sekali untuk sekian tahun. Perkiraan yang paling mendekatinya adalah gelombang K.U.S. namun bagaimana bisa gelombang tersebut sedemikian hebatnya melontarkan pulau yang paling kokoh saat itu? Itulah yang menjadi pertanyaan besar yang ada di pikiran para ilmuan Arabasta. Generasi penjaga itu menceritakan sesuai cerita nenek moyangnya tentang kejadian yang menimpa itu diawali dengan awan hitam yang pekat dan kemudian membentuk spiral disertai dengan munculnya kilatan listrik dan suara yang bergemuruh.

☣☣☣☣

Ada salah satu ilmuan menyadari sesuatu, katanya, “Awan hitam? Spiral? Kilat? Guruh? Sepertinya aku pernah mendengar mengenai hal itu.”
“Memangnya itu apa?” sahut rekannya.
“Itu awan emperonimbus .” Jawabnya.
“Istilah apa lagi yang kamu pakai untuk menyebutkan hal itu? Jangan mengada-ada ah...”
“Tidak. Aku pernah mendengar cerita mengenai awan emperonimbus itu sewaktu aku masih kecil.”
“Memangnya cerita tentang apa? Apakah ini hanya dongeng sebelum tidur? Hahaha...!!!”
“Yah, bisa dibilang seperti itu. Kakekku yang dulu selalu menceritakannya. Kakek selalu berwajah serius waktu bercerita.”
“Memangnya ada yang salah dengan awan itu?”
“Tidak ada yang salah. Hanya fenomena alam. Namun daya rusaknya sangat tidak bisa dibayangkan.”
“Memang bagaimana daya perusaknya itu?”
“Bisa mengangkat istana bahkan pulau yang kita huni ini.”
“Seperti itukah?”

Mendengar pembicaraan tesebut, kepala pimpinan penelitian, prof. Lyna, sangat tertarik untuk mendengar cerita tentang awan itu. Cerita tentang fenomena alam yang menggugah gairah untuk diteliti. Dan setelah mendengar cerita tersebut, prof. Luna melakukan sedikit penelitian dan percobaan skala kecil sebagai replika cerita awan itu. Dan hasil yang didapat adalah...

“Menakjubkan. Aku tidak menyangka ada fenomena alam seperti ini yang lebih dahsyat yang pernah terjadi.” Teriaknya kaget.
“Memangnya ada apa prof. Lyna?” tanya asistennya.
“Aku hanya ingin rekonstruksi mengenai awan emperonimbus dari cerita Paul. Dan aku simpulkan fenomena itu bukanlah mitos. Tapi benar benar telah terjadi.”
“Tapi bagaimana bisa anda menyimpulkan seperti itu?”
“Sederhana saja. Aku hanya menggunakan balok kayu sebagai replika Aeros dan menggunakan cloud tempo ini sebagai pembentuk awan dan sedikit pemicu listrik. Aku memasukkan fektor tambahan interval 3x103 hz dalam pemicu listriknya sampai muncul spiral awan hitam sebanyak 5x. Dan tidak lupa juga magnet sebagai replika grafitasi bumi.” Rinci prof. Lyna.
“Jadi seperti itu. Kalau dikalkulasi dengan keadaan sebenarnya... *menghitung* ...fektor yang didapat sebanyak 5x3x10300.000. Karena graafitasi yang sesungguhnya 9.8 m/s2.” hitung Paul.
“Kamu benar sekali Paul.” Puji prof. Lyna
“Tapi profesor, bagaimana Aeros bisa terangkat padahal Aeros pulau yang paluing kokoh karena berada di medan magnet yang kuat?” tanya Paul
“Pasti karena K.U.S. Saat gelombang itu muncul, menimbulkan gaya anti-grafitasi sehingga pulau yang terhantam gelombang itu dengan mudah terlontar. Tambah lagi daya tarik magnet awan emperonimbus yang sangat kuat mampu mengangkat dan melontarkan Aeros.” Jelas prof. Lyna.

☣☣☣☣

Namun, perang sudah terjadi antara daratan atas dengan daratan bawah. Perang yang berawal dari premordialis keturunan bangsa upper-yard. Premordialis ini muncul karena hasutan dari orang-orang Aeros. Orang-orang aeros menghasut orang-orang Upper-Yard bahwa mereka sangat berbeda dari orang-orang Lower-Ground. Dari kondisi fisik sampai sampai ilmu pengetahuan yang mereka miliki. Orang-orang Aeros menyarankan agar orang-orang Lower-Ground itu lebih baik dibinasakan karena tidak sesuai dengan ras yang mulia yang dimiliki orang-orang Aeros dan orang-orang Upper-Yard.

0 komentar:

Posting Komentar

 

iseng iseng © 2008. Design By: SkinCorner