Chapter 1
♣The Begining Issue♣
Pada
era yang disebut Dunia Baru ini banyak sekali perubahan di garis kepulauan
Semotrake. Seratus tahun setelah hilangnya penguasa mutlak yang menamakan
dirinya God Father, Semotrake Line kini jauh lebih tenang. Tidak adanya
penjajahan membuat semua penduduk masing-masing negara yang ada disana hidup
nyaman dan tentram. Kegiatan perdagangan berlangsung seperti semula.
Pertempuran hebat di Akhaya membuat negara tersebut menjadi terkenal dan menginspirasi
negara-negara yang lain untuk menghilangkan penguasaan para God Father.
Peredaran Buah Iblis pun dihentikan dan sisa-sisanya dimusnahkan.
Negara-negara
yang tergabung dalam aliansi Gosyen berperan penting dalam menciptakan
kedamaian sejak peristiwa pemberontakan di Akhaya dan negara lainnya yang
mengalami penjajahan God Father dan dikenal sebagai Zenkoku no Matomeyaku
(peace maker country). Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, Korintus menjadi lima
negara utama (The Great Five) dan pelopor dalam aliansi Gosyen selama seratus
tahun telah bersumpah untuk menjaga kedamaian dunia. Dampak yang dihasilkan
selain tercipta perdamaian, juga tidak sedikit negara-negara kecil di Samotrake
Line yang melebur menjadi satu negara besar.
Negara-negara
di Samotrake Line ini sangat mengandalkan laut dan angin. Dalam seratus tahun
terhitung dari masa pemberontakan God Father negara-negara yang ada saling
bertukar ilmu tentang sistem navigasi yang mutakhir dan pembuatan kapal yang
kuat agar bisa digunakan dalam berbagai keadaan. Hal itu juga disesuaikan
dengan fungsi masing-masing kapal dalam penggunaannya, seperti kapal penumpang,
kargo, perang dan pribadi.
Negara-negara utama yang
saling bekerjasama dalam bidang tersebut antara lain Land of Frost; negeri yang
selalu tertutup salju, Port Royal; negara kanal terbesar di Samotrake Line,
Jade United; negara baru dari gabungan lima negara kecil: Jade, Wage, Suede,
Amdal, Kvosk yang termasuk dalam gugusan Jade Archipelago, Tylerion; negara
industri megapolis, M’nah; negara padang pasir yang glamor. Kelima negera ini
merupakan pelopor industri perkapalan dan navigasi di Samotrake Line.
☣☣☣☣
Setiap lima tahun sekali
diadakan pertemuan rutin untuk membahas rencana kerjasama yang bertempat di
Akhaya. Setiap pimpinan negara didampingi jendral tertinggi masing-masing.
“Rekan-rekan sekalian,
terima kasih atas kehadiran kalian dalam pertemuan rutin ini.” Kata King Albus
von Hofnung II; raja Akhaya.
“Dalam pertemuan kali ini
tidak hanya membahas mengenai pengembangan sarana transportasi kita, tetapi
juga membahas masalah isu-isu yang beredar belakangan ini.” Sambung King Albus
“Maaf King Albus, ijinkan
saya mengawali.” Kata lord Vincent, pemimpin negara Land od Frost.
“Ya silahkan, Lord Vincent.”
“Land of Frost sudah sejak
lama dan sejak dahulu kala terkenal dengan iklim dinginnya yang tiada berakhir.
Namun dalam lima tahun terakhir Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
kami telah mencatat bahwa ada kenaikan suhu sebanyak 10o F. Jika
dihitung rata-rata setiap tahun mengalami kenaikan 2o F.” Terang
Lord Vincent.
“Apakah dampaknya parah?
Frosty akan menjadi negara musim semi?” ledek Jend. An Nasser dari M’nah.
“Tolong jangan anggap
remeh!” bentak Jend. Axel dari Frost.
“Bisa saya lanjutkan?” tanya
Lord Vincent.
“Silahkan Lord Vincent.”
Kata King Albus sambil menenangkan ketegangan.
“Dampak yang ditimbulkan
memang belum cukup terasa dalam lima tahun ini. Hanya saja jika terjadi
kenaikan suhu setiap tahun dan dalam 20 tahun kemudian, negara kami akan
tenggelam. Hal tersebut bisa lebih cepat, karena dalam pencatatan kami
terdeteksi adanya ketidak stabilan gelombang panas bumi dan suhu udara. Mungkin
seperti yang kalian alami juga akhir-akhir ini sering terjadi badai dan langit
tiba-tiba menjadi gelap.” Tambah Lord Vincent membuat keadaan hening.
“Apakah lembaga BMKG negara
Frost bisa menghitung dan memperkirakan iklim negara yang lain juga? Apakah juga
terdapat perubahan seperti halnya Frost atau tidak.” Tanya Sultan Al Taher.
“Jika memang bisa demikian,
apa yang hendak kita lakukan?” tanya Lord Archapello dari Jade United.
“Jika rekan-rekan sekalian
menginginkan hal demikian, butuh waktu bagi para geolog kami untuk melakukan
penelitian di masing-masing negara. Kami tidak bisa memberikan perkiraan tanpa
melakukan penelitian lebih dahulu. Harap rekan-rekan sekalian bisa memahami.”
Jelas Lord Vincent.
“Baiklah, biarkan negara
Frost melakukan penelitian agar bisa menemukan hasil yang pasti. Sekarang kita
beralih ke topik selanjutnya. Bagaimana perkembangan desain kapal rancangan
Tylerion?” kata King Albus.
“Baiklah rekan-rekan
sekalian, berikut saya jelaskan perkembangan desain kapal berdasarkan blue
print yang bisa kita saksikan di layar monitor. Secara keseluruhan, tidak
banyak perubahan yang signifikan. Hanya terdapan sedikit modifikasi terhadap
daya muat dan kecepatan. Untuk transportasi massal ada penambahan kapasitas
sebanyak 150 orang. Dari kapasitas 850 orang menjadi 1000 orang. Dan...” jelas
Sir Hypodemus terpotong.
“Bukankah itu malah akan
memperlambat laju dan memperberat kapal?” kata King Do Zong Yuan.
“Tunggu, biarkan saya
menyelesaikan penjelasan. Untuk mengatasinya, kita tidak hanya mengandalkan
tenaga angin, tapi juga mesin. Tylerion sudah menciptakan mesin dengan kekuatan
40.000 tenaga kuda yang memiliki daya dorong sampai 125 km/jam.
Lebih cepat 25 km/jam dari kapal yang sebelumnya.” Tambah
Sir Hypodemus.
“Bagaimana dengan kapal
kargo dan kapal perang dan kapal-kapal lainnya?” tanya King Do Zong Yuan lagi.
“Perubahan untuk kapal kargo
dan kapal perang juga sama. Ada penambahan kapasitas dan juga kecepatan. Hanya
saja untuk kapasitas kapal perang ini bisa dialokasikan untuk persenjataan
ataupun barang lainnya. Sedang untuk penggunaan pribadi tidak banyak perubahan.
Modifikasi masih bisa dilakukan. Hanya dalam batas normal dan tidak menyalahi
aturan standar.” Jelas Sir Hypodemus.
Setelah menerima penjelasan
dan pemahaman tentang rancangan kapal, kembali rapat dilanjutkan ke persoalan
lainnya seperti distribusi barang dan transportasi, pendidikan, keamanan dll.
Namun. dua masalah utama yang dibicarakan di awal tersebut sangat menyita waktu
dan perhatian. Terutama tentang isu yang disampaikan pimpinan negara Frost,
Lord Vincent. Kesemua pemimpin negara yang hadir secara tidak langsung
memikirkan apa yang bakal terjadi terhadap negara mereka masing-masing jika
negara mereka mengalami hal yang serupa dengan Frost, dalam hal ini terjadi
perubahan iklim dan alam.
☣☣☣☣
Sebulan setelah pertemuan
itu, para geolog dari negara Frost disebar ke masing-masing negara untuk
melakukan penelitian seperti yang sudah di janjikan. Selama hampir dua minggu
meneliti masih belum menemukan hasil yang memuaskan, namun laporan apa yang
didapat di lapangan tetap dikirim ke pusat di Frost. Pada akhir minggu ke tiga,
ditemukan hasil yang mengejutkan dari negara M’nah.
“Pusat kontrol, laporan dari
M’nah, kami menemukan sebuah gejala yang aneh di dasar laut barat. Ternyata
kedudukan M’nah telah terangkat sekitar 30 cm dari dasar laut. Posisi M’nah
kini nenurut tampilan visual komputer terlihat miring 10o akibat
pengankatan itu. Tapi mungkin ini bukan pengangkatan, terlihat seperti pulau
yang tumbuh. Kami masih tidak tahu pasti.” Lapor seorang geolog yang berada di
M’nah.
“Apakah bisa dihitung sejak
kapan terjadinya hal tersebut jika dilihat dari usia lapisan tanah atau batuan
atau ukuran terumbu karang yang ada disana?”
“Berdasar hasil analisis tim
lapangan, usianya sudah sekitar 30 tahun. Diperkirakan terjadi
pertumbuhan/pengangkatan sebanyak 1 cm/tahun. Dan saat
coba kami visualisasikan untuk 20 tahun kedepan dengan percepatan yang sama
seperti yang terjadi di Frost, posisi M’nah akan lebih tinggi satu meter atau
bahkan bisa lebih. Hal tersebut akan menurunkan suhu di M’nah.”
“Apakah Sultan sudah tahu
akan hal ini?”
“Belum kami beritahukan
kepada Sultan sebelum kami yakin dan mendapat kepastian dari pusat.”
“Baiklah, temukan fkta-fakta
lain yang ada untuk menguatkan perkiraan tadi.”
Kembali para geolog itu
meneliti keanehan yang terjadi di M’nah. Namun hal tersebut tidak hanya terjadi
di M’nah, fenomena ‘daratan tumbuh’ juga terjadi di Port Royal, Jade United dan
Tylerion. Usia lapisan tanah dan batuan tersebut hanya terpaut 2 tahun dari
yang terjadi di M’nah. Hanya Land of Frost dan Akhaya yang sedikit berbeda.
Frost yang mengalami penurunan daratan sedang Akhaya tidak mengalami apa-apa.
Setelah data-data valid yang
terkumpul sudah menjalani proses analisis yang mendalam oleh para peneliti Land
of Frost dicapai sebuah hipotesa yang menyebutkan bahwa akan terjadi sebuah
bencana besar di wilayah Samotrake Line bagian selatan, yaitu persis melewati
Land of Frost, Port Royal, Jade United, Tylerion dan M’nah. Masih berdasar
hipotesa tersebut, peristiwa alam ini merupakan siklus rutin yang terjadi sekian
tahun sekali yang memiliki pola gelombang yang teratur melewati seluruh bagian
bumi.
☣☣☣☣
Dalam waktu tiga bulan
setelah pertemuan, diadakan pertemuan darurat di Land of Frost untuk pembacaan
hasil penelitian berdasar fakta yang telah ditemukan di lapangan selama 1.5
bulan penelitian. Diawali dengan pembacaan hasil penelitian yang pertama kali
ditemukan di M’nah.
“Sultan Al Taher, dari hasil
penelitian yang tim kami temukan di M’nah, telah terjadi perubahan kedudukan
M’nah yang telah terangkat sekitar 30 cm dari dasar laut. Posisi M’nah kini
nenurut tampilan visual komputer terlihat miring 10o akibat pengangkatan
itu. Tapi mungkin ini bukan pengangkatan, terlihat seperti pulau yang tumbuh.”
Jelas pimpinan pusat penelitian Frost.
“Kami memakai istilah
‘pertumbuhan’ untuk bisa memudahkan kita dalam memahami peristiwa ini. Berdasar
hasil analisis tim lapangan, usianya sudah sekitar 30 tahun. Diperkirakan
terjadi pertumbuhan/pengangkatan sebanyak 1 cm/tahun. Dan
saat coba kami visualisasikan untuk 20 tahun kedepan dengan percepatan yang
sama seperti yang terjadi di Frost, posisi M’nah akan lebih tinggi satu meter
atau bahkan bisa lebih. Hal tersebut akan menurunkan suhu di M’nah.” Tambahnya.
“Apakah bisa dikatakan bahwa
kondisi M’nah akan berubah menjadi negara tropis seperti halnya Akhaya?” tanya
Sultan.
“Bisa jadi demikian. Namun
kami masih belum bisa memperkirakan apa yang akan terjadi terhadap makhluk
hidup yang ada di M’nah. Perubahan tersebut bisa saja terjadi secara drastis
dan akan berdampak serius dengan ekosistem yang ada.”
“Pertanda baik juga bisa
jadi pertanda buruk...”
“Kami masih belum bisa
menyimpulkan lebih jauh. Demikian juga dengan negara Tylerion, Jade United, dan
Port royal mengalami hal yang sama namun hanya terpaut dua tahun dari M’nah.”
“Prediksi apa yang akan
terjadi untuk ketiga negara itu?” tanya King Albus.
“Untuk Port Royal, naiknya
daratan akan menghambat jalur keluar masuknya kapal ke kanal. Akan lebih baik
jika kanal-kanal besar yang ada bisa diperdalam sedang kanal yang kecil bisa di
kesampingkan. Untuk Jade United nantinya akan muncul beberapa perairan dangkal
yang terdapat diantara pulau-pulau yang ada. Untuk Tylerion mungkin akan
berpengaruh pada proses penambangan dan sedikit menghambat jalannya industri
disana. Untuk selengkapnya akan saya tampilkan secara visual
perubahan-perubahan yang saya baru saja saya katakan.”
Semua yang hadir serasa
tercengang akan apa yang mreka lihat, meskipun itu hanya tampilan visual dari
perkiraan yang ada. Untuk saat itu mereka menjadi satu pemikiran dengan
memunculkan sebuah pernyataan, “Ternyata ada ya peristiwa alam seperti ini.”
“Tapi, kenapa Akhaya tidak
mengalami hal yang sama dan Frost justru mengalami penurunan daratan?” tanya Lord
Arscapello.
“Untuk yang terjadi dengan
Akhaya, penelitian kami menemukan bahwa posisi Akhaya tidak berada di jalur
bencana tersebut dan juga berada di lempeng bumi yang berbeda yaitu lempeng
Sardis. Frost pun demikian, berada di lempeng berbeda; lempeng Adramitium,
namun masih berkaitan dengan lempeng bumi Pafos yang tepat dibawah Port Royal,
Tylerion, Jade United dan M’nah. Lempeng Adramitium berada di atas lempeng
Pafos. Sehingga jika lempeng Pafos mengalami pergerakan, Adramitium juga akan
bergerak.”
“Apakah ada tampilan
viusalnya?” tanya King Do Zong Yuan.
“Ada, kami telah
menyiapkannya. Berikut simulasinya visualnya: hipotesa yang harus dipahami
adalah jika lempeng Pafos bergerak maka lempeng Adramitium juga mengalami
pergerakan. Jika Pafos naik maka Adramitium juga akan naik. Jika Pafos turun,
Adramitium juga turun. Jika pafos bergeser, Adramitium pun juga akan bergeser.
Dalam hal ini pafos mengalami perubahan kemiringan dimana ujung lempeng Pafos
yang berada dibawah Adramitium menurun otomatis membuatnya juga ikut menurun
yang mana mempengaruhi Frost.”
Penjelasan yang disampaikan
tersebut masih belum bisa diterima oleh pikiran mereka. Namun satu hal yang
mereka pahami bahwa akan terjadi sebuah bencana besar yang akan melanda. Pertanda-pertanda
ternyata sudah muncul sejak lama namun baru lima tahun terakhir disadari dan
diawali oleh peneliti Land of Frost dan mengungkap semua fenomena tersebut.
Setelah petemuan ita, para pemimpin negara mengerahkan seluruh ilmuan terbaik
mereka untuk saling bekerja sama dalam menemukan cara terbaik untuk
mengantisipasi bencana yang akan mereka hadapi. Juga mereka menyiapkan
pelatihan penanggulangan bencana dan meningkatkan kesiagaan.
☣☣☣☣
Tahun berganti tahun mereka
lalui dengan rasa waspada dan gelisah akan bahaya yang mengancam mereka. Hingga
tahun ke lima dan diadakan kembali pertemuan rutin, belum terjadi bencana yang
dimaksud. Pertemuan kali ini berada di Jade United di pulau Wage yang sekaligus
terdapat perayaan kemerdekaan dan bersatunya Jade United. Lord Arscapello
selaku tuan rumah menjadi moderator pertemuan.
“Reka-rekan sekalian, terima
kasih telah menyempatkan diri dalam pertemuan kali ini dan juga bersedia hadir
dalam acara peringatan kemerdekaan dan bersatunya Jade United pada hari ini.
Selagi disini, manfaatkan waktu yang ada untuk menikmati keindahan dan
kenyamanan Jade Archipelago.” Sambut Lord Arscapello dan membuka acara
pertemuan.
“Jadi mari kita mulai
pertemuan ini diawali dengan penjelasan dari Jendral Axel sebagai wakil dari
Lord Vincent yang tidak bisa hadir.” Tambahnya.
“Terima kasih Lord
Arscapello. Baiklah, langsung saja yang pertama, dalam lima tahun terakhir ini
kita sudah waspada dan melakukan pelatihan penanggulangan bencana seperti yang
sudah kami instruksikan. Meskipun hingga sekarang bencana yang kami prediksikan
masih belum juga terjadi. Namun kami himbau agar tidak mengendurkan kewaspadaan
dan mengurangi porsi pelatihan.
Yang kedua, penelitian masih
terus kami lanjutkan dan sesuai perkiraan dan prediksi kami, perubahan
kedudukan lempeng Pafos dan Adramitium makin terasa. Frost kini menjadi sedikit
lebih hangat. Sekitar 20% lapisan es nya mencair. Hal tersebut sedikit lebih
cepat dari perkiraan kami yang sebelumnya telah memprediksi hanya 5% lapisan es
yang akan mencair dalam lima tahun.
Yang ketiga, hal yang serupa
juga bisa dilihat di M’nah. Kondisi disana bisa dikatakan menjadi sedikit lebih
dingin dari biasanya. Namun perubahan tersebut membuat dua spesies tanaman
utama M’nah jumlahnya berkurang drastis juga sempat terjadi demam massal akibat
perubahan suhu yang cepat.” Jelas panjang lebar Jendral Axel.
“Memang benar sempat terjadi
demam massal, namun hal tersebut masih bisa diatasi atas kerja sama dengan
Akhaya dan Tylerion. Kami juga masih akan tetap waspada terhadap apapun yang
akan terjadi.” Terang Sultan.
“Para ilmuan kami kami
kerahkan untuk bekerja ekstra dan lebih keras dalam menyikapi permasalahan yang
dialami ini. Untuk permasalahan Land of Frost, kami sudah menyiapkan alat pompa
dengan kekuatan pompa 6000 liter per menit untuk mengatasi luapan air akibat es
yang mencair. Juga seperti yang telah dikatakan Sultan, kami juga telah
menciptakan teknologi pengatur suhu, baik bagi manusia dan makhluk yang lain
agar tidak terlalu kaget dalam merasakan perubahak suhu dan iklim di M’nah.”
Ujar Sir Hypodemus.
“Untuk Jade United sendiri,
terjadi sesuai prediksi. Laut yang tadinya dalam kini menjadi dangkal. Jadinya
berpengaruh dengan sistem transportasi antar pulau yang biasanya menggunakan
kapal berkapasitas besar, kini menggunakan kapal yang berkapasitas medium dan
kecil.” Jelas Lord Arscapello.
“Demikian juga dengan Port
Royal. Dalam lima tahun ini proyek pendalaman dan pelebaran kanal besar yang
ada masih 80% saja. Pendangkalan volume laut di pintu kanal sedikit menghambat
jalan keuar masuknya kapal-kapal dagang maupun transportasi dari berbagai negara.
Penutupan kanal kecil masih 50%. Hal itu kami lakukan dengan melihat posisi
dari kanal-kanal kecil tersebut.” Terang King Do zong Yuan.
“Memang tidak terjadi
apa-apa dengan Akhaya, namun kami akan
siap membantu jika memang diperlukan. Baik langsung ataupun tidak.” Tambah King
Albus.
“Agenda kita untuk lima
tahun kedepan adalah masih berdasar agenda lama dan juga mempersiapkan
kemungkinan terburuk yang akan terjadi.” Himbau Lord Arscapello.
“Dan silahkan menikmati
pestanya.” Tambahnya.
Pesta diadakan selama satu
minggu berturut turut. Tanpa mereka sadari, bahaya bencana sudah mulai mndekat.
Dari arah timur laut Land of Frost; di Line lain yang tak berpenhuni bencana
sudah terjadi. Namun belum ada laporan dari geolog Frost. Dengan perlahan tapi
pasti bencana itu menuju Samotrake Line.
0 komentar:
Posting Komentar